Senin, 30 Maret 2015

ESCAPE

2


Selama perjalanan pulang,aku masih terus memikirkan si pemilik sepasang bola mata berwarna hitam itu. Sampai aku tidak sadar aku tertidur.

Aku berada di taman kanak – kanak tempat ku belajar. Aku adalah murid termuda di kelas ini. Rata – rata yang lainnya telah berusia 5 tahun,namun aku yang masih berusia 3,5 tahun mampu bersaing dengan mereka. Bahkan tidak jarang aku mendapat nilai tertinggi di kelas ku. Usiaku masih terlalu muda untuk berada di sini,namun ibuku mendaftarkan ku disini dan aku hanya dapat menerimanya. Beberapa orang tua murid senang sekali jika berada di dekatku.
“Seandainya kami memiliki anak secerdas mu,aku pasti akan membelikan apa saja yang kamu mau”
“Kalau aku memiliki anak seperti mu,akan ku biayai kemana pun sekolahnya”
Mendengar hal itu,ibuku hanya tersenyum dan sesekali ikut mengobrol dengan mereka. ‘Aku tidak suka berada disini’ ucapku dalam hati. Lalu aku lari menuju sebuah ayunan,disana ada seorang anak perempuan yang mungkin seumuran dengan ku. Lalu ia menatapku dan tersenyum. Entah kenapa aku sangat ingin bicara dengannya,walaupun bicara dengan orang yang baru ku lihat adalah bukan kebiasaan ku. Aku mendekatinya dan duduk di ayunan.
“Hai,nama kamu siapa?” Tanya nya.
“Ava”  jawabku singkat.
“Ohh,namaku fuko” sahutnya sambil mengulurkan tangan.
“Kamu tinggal dengan siapa,fuko?” Tanyaku. Aku curiga dia seperti anak yang sudah tidak memiliki keluarga. Lalu ia tersenyum.
“Aku tinggal sendiri”
“lalu bagaimana cara kamu memasak? Mencuci? Mencari uang?”
“Aku tidak memerlukan semua itu”
“Lalu ? Bukankan semua manusia perlu itu?” tanyaku makin penasaran.
Ketika aku menunggu fuko menjawab pertanyaan ku,tiba – tiba ibuku datang. Aku tahu,pasti ia akan menceritakan beberapa hal tadi kepadaku.
“Ava,kamu dari tadi main sendirian disini ? ayo pulang,ini sudah siang” sendirian? Apa maksudnya? Bukannkah aku sedang bersama fuko saat ini,tapi mengapa ibuku bilang kalau aku sendirian?


Lagi – lagi aku bermimpi tentang masa kecilku. Padahal aku tidak pernah ingin mengingatnya lagi. Entahlah,mungkin aku hanya merasa stress atau sedikit sakit.

“Ava yoraa ! bangun bangun ! Udah sampe nih,masih mau tidur aja?”
“Hmm…iya iyaa”  jawabku malas – malasan.
“Eh va,bentar ya,bokap gue telfon”
Sambil menunggu fraya selesai menelfon,aku hanya memandang sepatuku yang mulai kucel karena sudah 1 minggu tidak di cuci.
“Va,kayaknya gue gak bisa stay di rumah lu deh malem ini,bokap gue baru balik soalnya. Ya lu tau kan dia balik 3 bulan sekali,jadi gue mesti ketemu dia. Gapapa kan va ?”
“Ohh,iyaudah,lu balik aja dulu fra. Ntar kalo ada waktu kita main lagi”
“Oke..bye vaa~”
Fraya pergi dan aku hanya sendirian dengan bibi di rumah. Dari kecil orang tua ku jarang berada di rumah,mereka menganggap aku dapat mengurus diriku sendiri dan juga karena ada bibi yang membantu. Bibi adalah asisten rumah tangga di rumah ku. Ia bekerja disini sejak aku masih berumur 4 tahun sampai sekarang. Bibi seperti menggantikan sosok ibu bagiku. Ayah dan Ibu ku lebih menyukai traveling dibandingkan mengurus pekerjaan nya. Jadi jika kalian kira orang tua ku jarang ada di rumah karena bekerja,kalian salah. Mereka sering sekali mengajaku,tapi aku selalu menolak.
Aku berjalan menuju kamar sambil malas – malasan.
“Non ava abis dari mana non? Tadi papa nya non ava telfon” kata bibi. ‘deg’. Papah ?
“Apa katanya?”
“Dia nanya bagaimana perkembangan sekolah non ava.” sahutnya.
“Hanya itu? Oh ya sudah,aku mau tidur dulu ya bi. Selamat malam”
Aku menutup pintu kamar dan menguncinya. Kenapa papa bertanya seperti itu? Bukannya dia sudah tau jawabannya? Lagipula,kalau dia memang benar – benar peduli kepada ku,kenapa dia tidak datang saja dan memastikannya sendiri?

“Mah,pah. Nanti pas ava ulang tahun yang ke 5 ,ava mau jalan – jalan sama mama dan papa yaa” pinta ku.
“Memang kamu mau jalan – jalan kemana va?” sahut papaku.
“Ava mau ke flores,mau lihat laut”
“Ya sudah,nanti ayah akan pesan tiket untuk kita”
“Makasih pah” aku berlari meninggalkan papa menuju taman dan membentuk sebuah kupu – kupu berwarna hitam dari  kertas origami ku.
“Pah,bukannya saat ava ulang tahun,kita ada janji dengan pak Viki Sandi? Mengenai bisnis kita?” kata ibuku.
“Yah,mau bagaimana lagi mah,aku gak tega nolak permintaan ava. Semoga ava mau jika jalan – jalan nya di gantikan dengan hadiah yang lain”
“Semoga saja begitu”
Aku mendengar percakapan itu samar – samar dari tempatku. Apa maksud perkataan papa ? Hadiah yang lain? Apa kali ini mereka juga akan meninggalkan ku sendirian?
                ***~***~***~***~***~***~***
            Aku keluar kamar dan sudah di sambut dengan beberapa bunga matahari di depan kamarku. Aku ingat,hari ini adalah hari ulang tahunku. Tapi,kemana mama dan papa ?. Aku berjalan menuju ruang keluarga dan menemukan begitu banyak hadiah. Aku melihat handycam ibuku dan aku membuka salah satu video disana.
“Selamat ulang tahun sayang, Maaf mamah dan papa tidak bisa berada di sana karena ada beberapa urusan yang harus kami selesaikan. Maaf ya sayang,Semoga kamu suka hadiahnya” ucap ibuku di videonya.
Pipiku terasa basah oleh air mataku. Tidak bisakah mereka meluangkan satu hari saja untuk ku ? setidaknya di hari ulang tahun ku. Tidak bisakah? Apa aku tidak penting bagi mereka ?
“Aku gak butuh semua itu, Aku hanya butuh kalian ! ”


‘ tok tok tok’. “Non,bangun non. Ini sudah jam 5 pagi,ayo mandi dan siap – siap. Nanti bibi siapkan sarapan di bawah ya non” bibi membangunkan ku.
“Iya bi”

Aku diam sejenak menunggu nyawaku kembali sepenuhnya. Kenapa lagi- lagi aku memimpikan masa lalu ku ?. Haaah…. Aku tidak ingin memikirkannya saat ini. Aku mandi dan bersiap – siap kesekolah pagi ini. Aku turun kebawah dan melihat bibi yang sedang menuang susu di gelasku. Aku sarapan dengan muka yang masih mengantuk. Aku tidak dapat tidur nyenyak akhir – akhir ini karena mimpi itu. Aku menghabiskan sarapanku dan segera pergi ke sekolah. Namun aku terkejut melihat fuko yang tiba – tiba berada di sebelah ku.



TO BE CONTINUE.....

Rabu, 25 Maret 2015

ESCAPE

1

Ava Nagisa Yora

“meooongg….” Errr, aku tidak tahu kenapa kucing itu akhir – akhir ini sering sekali kabur jika ku gendong. Aku rasa aku tidak bau – bau amat deh.  “Lusii,come on” kataku sambil menggerak – gerakan tikus mainan yang ku beli beberapa bulan lalu di Pet Shop. Lusi hanya melihat mainannya sambil tidur – tiduran di lantai.
“Avaaa,lagi ngapain sih ? daripada ngobrol sama si Lusi yang gak bisa ngomong, mending lu bantuin gue deh,lagian liat tuh si Lusi,lagi ngantuk dia,udah biarin aja”
“iya fra,bantuin apaan emang ?” aku yang melihat fraya sedang sibuk sendiri dengan tugasnya kadang suka merasa kasihan juga sih,tapi ketika aku ingin membantunya,entah kenapa aku malah males sendiri melihat tugas – tugasnya yang menumpuk.
Fraya adalah temanku saat sejak aku duduk di kelas 5 SD. Namanya Fraya Ivie Agatha aku biasanya memangilnya afra. Usianya setahun lebih tua dariku. Oh iya,sampai lupa memperkenalkan diriku. Namaku Ava Nagisa Yora aku berusia 16 tahun dan aku saat ini duduk di bangku kelas 2 SMA. Fraya adalah teman sekelasku sejak kami masih di sekolah dasar,namun ketika SMP,kami sekolah di sekolah yang berbeda.
“Eh va,gajadi deh,kita hang out yuk” kata fraya sambil merapikan buku dan leptopnya.
“Lho ? tugasnya udah selesai fra ?”
“Yahh,belom sih,cuma yaudah lah,ntar aja gue kerjain lagi. Lagi pengen main nih,cabut yuk”
“Errr…mau hang out kemana ?”
“Udah ikut aja,yuk sana siap – siap,gue tunggu di bawah ya”
            Akhirnya aku ikut juga dengan fraya walaupun sebenarnya aku sedang malas kemana – mana. Fraya sangan sering datang kerumah ku,baik hanya untuk ngobrol,mengerjakan tugas, sampai melakukan kegiatan tidak berguna seperti karoke di kamarku. Aku tidak memiliki banyak teman,karena aku tidak terlalu suka dengan hal – hal seperti itu. Aku tidak suka membuang – buang waktuku hanya untuk ngobrol dengan teman – teman ku saat istirahat untuk membicarakan hal yang tidak penting. Maksudku,bukan berarti aku adalah anak genius yang akan membicarakan politik atau apalah,tapi aku memang tidak begitu tertarik dengan dunia di sekitarku.
           

“Ava,ayo turun,udah sampe nih”
            “Tempat apaan nih ? lu gak akan ngebawa gue ke tempat yang aneh – aneh gitu kan ?”
Aku sedikit curiga dengannya. Waktu itu,Fraya pernah membawaku ke sebuah salon yang isinya Lady Boy semua,dia bilang kalo di creambath sama bencong – bencong itu seru,soalnya kadang si bencong itu suka ngomong kata – kata ala banci yang bikin fraya happy. Aku tidak  megerti  dimana letak nya hal yang membuat fraya senang itu.
“Enggak va,tenang aja lagih,kita bakal have fun kok di sini”
“yeeh,fun versi lo sama versi gue beda kali fra”
“Ya itu mah berarti selera lo aja yang jelek,yaudah yuk masuk”
Aku mulai melangkahkan kakiku di tempat yang bernama ‘glory fory’ ini. Dilihat dari nama tempatnya saja sudak membuatku berfikir tempat ini  adalah sebuah bar atau café yang pastinya ramai. Namun ketika aku memasuki tempat itu,perkiraan ku salah. Ini adalah sebuah café yang di desain mirip seperti museum dan bioskop dijadikan satu. Wallpaper tempat ini berwarna biru donker dengan beberapa lukisan yang bersinar yang terpajang di sepanjang dindingnya. Kami duduk di salah satu tempat dan memesan hot chocolate.
“Nah,it’s time for the music !”
Datanglah beberapa orang yang membawa gitar dan biola. Mereka mulai memainkan alat musiknya masing – masing,dan salah satu dari mereka mulai bernyanyi.

Say something, I’m giving up on you
I’ll be the one, if you want me to
Anywhere, I would’ve followed you
Say something, I’m giving up on you
And I am feeling so small
It was over my head
I know nothing at all

Entah kenapa,aku merasa ada seseorang yang sedang memperhatikan ku sejak tadi. Dan aku merasa,perasaan seperti ini tak asing bagiku. Sepeti aku pernah mesarakanya sebelumnya. Aku melihat ke sekeliling ku dan aku menemukan sepasang mata yang sedang melihat ke arah ku juga,namun bebrapa detik kemudian,ia memalingkan wajahnya. Dan lagi – lagi perasaan itu muncul,aku seperti mengenal mata itu. Déjà vu.

“Mah,lihat deh” kataku sambil menunjuk sebuah berita di Koran ‘Pengusaha kaya jatuh miskin akibat terlilit hutang’.
“iya?”
“Kok dia bisa jatuh miskin mah ? padahal kan di seorang pengusaha yang sukses”
“Ava,kamu tau sebuah roda yang berputar? Kehidupan kita itu seperti roda, ada saatnya kita bahagia,ada saatnya juga kita harus menangis. Ada saatnya kita sukses dan ada saatnya juga kita jatuh”
“Tapi mah,ava gamau jatuh, bagaimana kalau ava ganjal rasa roda itu biar dia tidak bisa berputar?”
‘darimana anak ini mempelajari kata – kata seperti itu di usianya yang masih 4 tahun?’ . “memang ava bisa ?”
“Memang mamah pernah lihat ava gagal ngerjain sesuatu?” Tanya ku yang baru saja mendapatkan kupu – kupu hitam yang ku tangkap di taman ini. Tiba – tiba aku merasa seperti ada seseorang yang meperhatikanku.
“Mamah masuk dulu ya va,hati – hati jangan main jauh – jauh” kata ibu ku yang belum menjawab pertanyaan ku tadi.
Aku memperhatikan sekelilingku, ’atau jangan – jangan Fuko ada disini ?’ ah,tapi kalau fuko ada disini,sudah pasti aku dapat melihatnya. Lalu aku melihat ke sekeliling ku lagi,dan aku melihat sepasang mata yang melihat ke arah ku. Seorang anak laki – laki yang memakai kemeja biru dan celana sebetis. Lalu beberapa detik kemudian,ia pergi. Aku merasa aku tidak pernah melihatnya sebelumnya. Apa dia jahat ? atau dia baik ? bisakah ia menjadi teman pertama ku ?



“va? Avaa! “ fraya setengah teriak,membuat beberapa pengunjung memperhatikannya.
“Eh iya? Kenapa fra?”
“Lu kenapa sih dari tadi bengong aja?  Mikirin cowok ya ?” tebaknya.
“Yehh,sembarangan aja,kapan kali gue pernah mikirin cowok”
“Yaa kali aja va,ada mukzizat elo bisa jatuh cinta gitu”
“Ah, gak tertarik gue sama cinta – cinta an” jawabku jujur.
Sejak dulu,aku memang tidak pernah merasa jatuh cinta pada seseorang. Menurutku itu tidak begitu penting. Aku merasa tadi aku sedang bermimpi,padahal aku tidak tertidur. Kemudian aku melihat sekeliling dan mencoba menemukan sepasang mata yang tadi menatapku. Namun itu nihil,ia sudah tak ada lagi di tempatnya. Aku segera menimum minuman ku dan bersiap untuk pulang. Namun,siapa orang yang tadi menatap ku? Apa aku mengenalnya? Apa kita pernah bertemu ? apa dia mengenalku?. Aku tidak tahu.







TO BE CONTINUE......

Selasa, 24 Maret 2015

Start

Hollaa~

I haven't written in this blog for a long time.
so,now i will try to describe what i want to post in this blog,maybe tomorrow, or the day after tomorrow. I will write it with bahasa Indonesia.
ya, saya sangat tertarik untuk membaca novel dan pada waktu itu, saya  memiliki niatan untuk mencoba menulis atau hanya sekedar iseng aja dan i will post it in my blog. ceritanya itu sedikit di ambil dari pengalaman hidup orang - orang di sekitar saya. bebrapa dari mereka pernah menceritakan suatu hal yang menuut saya itu menarik untuk di kembangkan menjadi sebuah cerita.

Judulnya "ESCAPE" . melarikan diri ? hmm.... mungkin itu akan berkaitan denan cerita gue nanti.

summary : " bagaimana cara ia melupakan masa lalunya yang sangat ia benci ? bagaimana cara nya bertahan hidup ? bagaimana caranya ia menghadapi orang - orang di sekitarnya yang selalu menganggapnya....berbeda. "aku gak butuh semua itu,aku hanya butuh kalian". "

sorry for bad summary, hehe :D